Rahasia Dalam membuat “Explainer Video” yang Mencuri Perhatian
Iklanvideotron.com – Explainer Video atau sering disebut sebagai film animasi pendek dengan durasi 1 sampai 3 menit yang digunakan untuk menggambarkan suatu proyek, profil perusahaan, website, ataupun produk. Explainer video biasa dibuat dengan model kartun, baik terdapat narator maupun tidak.
Dalam tulisannya, Jeremy Richter, mengatakan bahwa beliau telah lebih dari 20 tahun terjun kedalam pengembagan video konten. Menurut Jeremy Richter, explainer video ketika dilakukan dengan benar di umpamakan seperti elevator pitch. Elevator pitch sendiri seperti semacam presentasi singkat mengenai ide yang mencakup semua aspek kritis dan hanya disampaikan dalam beberapa detik saja.
Saat ini, sangatlah penting untuk melihat video secara umum, dan melihat explainer video secara khusus, seperti sebuah hambatan dalam tayangan reality TV Show. Untuk mempertahankan viewers supaya tetap melihat konten video yang ditayangkan merupakan hal yang sangat sulit. Hal tersebut dapat dilihat dalam data statistik sebagai berikut :
- Sekitar 20% dari orang-orang yang memulai video Anda akan pergi setelah 10 detik pertama.
- Hanya 65% dari pemirsa video menonton lebih dari tiga-perempat dari video.
- Hampir dua pertiga dari konsumen lebih memilih video di bawah 60 detik.
Meski berdasarkan data statistik yang terlihat menakutkan, namun kehadiran explainer video “haruslah ada” ketika akan membangun sebuah brand supaya dikenali oleh banyak orang.
Berdasarkan hal diatas tentu membuat sebuah konten video haruslah yang bersifat menarik perhatian, sehingga akan menjaring banyak audiens. Yang menjadi pertanyaan yaitu, bagaimana caranya? Menurut Jeremy Richter, berikut tigas bidang utama yang perlu difokuskan :
- Jelaskan secra detail dari pertanyaan “kenapa?”. Yang dimaksud disini yaitu, tentu konsumen akan bertanya kenapa produk tersebut diperlukan? Jika pertanyaan tersebut dapat terjawab secara tepat maka akan terjadi suatu koneksi antara produk tersebut dengan konsumen. Pertnyaan “kenapa?” tersebut biasanya muncul dari keuntungan apa yang konsumen dapatkan dari produk tersebut, bukan fitur/fasilitas yang didapatkan. Sebagai contoh yaitu “Kenapa saya membutuhkan TV ini?” “Dikarenakan jika menonton melalui TV ini saya dan keluarga saya akan merasakan sensai menonton seperti dalam teater / bisokop”.
- Buatlah konten yang ringkas. Sangat sering, terjadi fenomena dimana klien yang ingin menjejalkan setiap detail dari presentasi 25-slide ke video dengan durasi 60- 90 detik. Aturan yang baik dalam membuat konten video yaitu dengan merujuk pada sebuah aturan. Cukup jelaskan secara singkat, setelah Anda telah mengambil pass pertama dari script untuk video Anda, hapuslah sebagian dari kata-kata yang telah dirangkai. Lakukan hal tersebut secara terus, sehingga jika Anda memiliki 600 kata-kata untuk mulai dengan, Anda akan berakhir dengan 150 kata-kata. Inti dari latihan tersebut adalah untuk menjadikan konten video Anda seefisien mungkin. Pada akhinya, ini akan memaksa Anda untuk membatasi konten. Keuntungannya adalah bahwa, dengan demikian, pesan Anda akan memiliki kesempatan yang lebih baik beresonansi dengan audiens target Anda.
- Prioritaskan pesanmu. Jadi memprioritaskan poin pesan Anda sangatlah penting. Rumus piramida terbalik yang digunakan kebanyakan wartawan, di mana info yang paling layak diberitakan disebutkan pertama. Semenarik apapun konten video yang akan ditampilkan, rata-rata viewer akan hanya fokus pada 10 detik awal dari video yang ditampilkan. Sehinga sangat penting untuk memprioritaskan poin-poin penting pada detik awal.
Video yang ditampilkan pada videotron tentu akan bersifat tanpa suara, kunci yang paling penting adalah terdapat text deskripsi sehingga viewer akan mudah dalam mengikuti jalan cerita dari video yang ditampilkan. Titik kritis yang lain yaitu gaya dari video. Konten video animasi yang kreatif telah sejak lama sangat trend. Namun, untuk benar-benar menonjol, ingat bahwa Anda juga dapat mencoba konsep yang menampilkan testimonial klien, infografis, tipografi, animasi karakter, atau bahkan animasi-foto.
Sebuah strategi yang lebih baik akan fokus pada “mengapa” viewers harus menggunakan produk atau layanan dan untuk merangkul gaya video yang terbaik.